Tuesday, October 13, 1992

Kepada seorang dalam ingatanku

: N

Betapapun angkuh jarak memenjarakan ingin
Manis lugumu membercak kekal didinding kalbu
menjadi prasasti terindah dalam bening ingatan.
Kejujurankupun engkau tahu;
berhenti mengejar laju biografi
lalu bersamamu tertawai pengalaman yang melekat ditelapak kaki.

Engkau menjadi matahari dan bulanku,
Yang sekian lama menjejalkan pertanyaan dan hayal
yang menyelimutkan kerinduan
dibumi asing yang berderu dan matirasa ini
Aku telah terkurung diruang berdinding kokoh tanpa wujud
keras melerai asmara yang membadai tak terkira

Aku makin tak mengerti sampai kapan waktu akan usai membelenggu
hingga cintaku rapi berlabuh didamai dermaga jiwamu…

Ubung Denpasar – 12 Oktober 1992