Thursday, October 13, 1994

Sajak kepada yang setia dalam ingatan

:N

Rinduku mengembara diawang awang
melewati kota kota lumat dalam kenangan
seakan percakapan masih tersisa dipucuk pucuk pepohonan
membimbing asaku menuju
telah kubiarkan semua mengalir disungai kodrat
agar teringkari gelisah panjang ini
yang merintangi inginku;
kerikil kerikil runcing pertalian darah…

Kepada angin oktober yang wangi berhembus
telah kutitipkan cium dan rinduku
yang sanggup menebus segala penghalang kasat mata
dari bangunan nyali kesahajaan
sebab bagiku engkau api dan air
yang sanggup merubah hidup dengan warna sesukamu,
yang menyejukkan dan menghidupkan
bahkan mungkin akan memberangus segala ketulusan
Entahlah…
Aku telah biarkan segalanya mencari pengakhiranNya…

Jakarta, 12 Oktober 1994