Sunday, January 15, 2006

Gemuruh








Something big is coming.

Kaki masih membatu,
terjejak ditepi persimpangan jalan
ketika gemuruh mendekati,
suaranya menggigilkan nyali,
aromanya merontokkan kesombongan diri,
dan bayanganya melumpuhkan seluruh urat syaraf.
Hampa membahana.

Kita berniat,
mengencangkan kuda kuda dan menahan benturannya
ketika nanti dia datang menghambur.
Tetap berdiri menghadapi,
dengan ketakutan yang kita sembunyikan
diam diam.

Akankah kita bertahan?
Tetap berdiri dimana kaki berpijak kini
Ataukah hilang ditelan arus kuat sang gemuruh?

Dan kita hanya menemukan kebisuan,
Menahan perih ketakutan yang terpendam


Simatupang, 060114 – 0121hrs

Thursday, January 12, 2006

Perpisahan kesekian


Sepotong hati yang membiru,
lemah tersampir didadamu
rantingya patah, mengucurkan getah
Maaf jika bra mu basah oleh air mata yang tumpah,
lalu kesedihan menggenangi ruang
kita membeku dalam ode diam
erat berpelukan

dadamu menjelma lembah
menampung hujan badai keluh kesah
disana aku rebah
menghirup sejuk teduh jiwamu

Tolong jangan katakan,
Bahwa kita kan berpisahan…
Hanya untuk
Malam ini saja…

Kost simatupang, 060111 – 2335hrs

Monday, January 09, 2006

Kelu







:HF

Hati kelu,
diam membisu
Kata kata beku,
mati kehilangan nuansa.

Kususuri jejak kenangan
lewat malam yang mengurung tenang,
seperti kejadian seribu tahun pengembaraan
dimana semua orang datang dan pergi sepanjang zaman,
meninggalkan tangis bahkan harapan
yang menjadi benih tanaman di kebun rahasia hati.

Dalam selimut murung,
kuikuti pergimu dengan kesedihan
bagaikan karang tajam yang kujejaki perlahan
menyusuri pagi dalam gelap.
Selamat jalan wahai puteri jelmaan dewi kayangan.
Baumu tertinggal jadi prasasti dalam ingatan,
renyah tawa dan lembut sentuhmu membunuhi sepiku
yang mengalir bersama darah ditubuh.

Lampu lampu jalanan menangis tertikam pergimu,
bersama gerimis dan angin liar
gelisah mengejar laju langkahmu.
Aku tersesat dalam padan lumpur bernama duka,
takjub oleh kejadian demi kejadian bagai dongengan

“aku benci perpisahan…” ucapmu sendu…
Membekas jadi benalu dikakiku…

Gambir – Simatupang 060108

Sunday, January 08, 2006

Departure










:N

Akhirnya aku harus pergi.
Berangkat menjemput jubah malaikatku
yang kutanggalkan dengan marah dulu.
Engkau menyerah,
pertahananmu lepas
sampai kotoran terakhir kau lemparkan padaku.
Tinggal nurani yang tersisa,
begitu semestinya.

Akhirnya aku harus pergi
ketika diri menjelma sebutir debu milik langit,
Dan engkau sadar
hanya si debulah satu satunya yang peduli


Masih bermaknakah pasrah?
Ketika diri telah lama menyerah…


Kost, 060114 – 0105hrs