Tuesday, April 04, 2006

Malam terbelah dua








Malam terbelah dua
perlahan dalam beku
mengurung dengan kebisuan sempurna.
kaki hati memijak di dua pulau berbeda
mengangkangi selat
tempat kehidupan ramai menjombak
korban korban angkara murka menjelempah
menjadi hiasan berita esok hari

malam terbelah dua
mengabaikan bulan sabit
kesepian melukis langit
awan gemawan terjemahkan sepi
mengambang melintasi mimpi
rindu yang meneracap di palung kalbu
tertanam dalam sumur tanpa dasar
kebingungan alamat pelimpahan

malam terbelah dua
membutakan pemberontakan
atas keberadaan dan harapan mandul
atas keinginan yang lama diperbincangkan
kemudian berujung pada pemujaan atas kenangan

malam terbelah dua
berisi kesempurnaan hampa…


gempol, 060403

Sunday, April 02, 2006

Sesal

:Kartika Mumpuni








pandangan beningmu sarat dengan ketakutan
kabur oleh tangis yang terbendung pahit
tersambar oleh iblis bengis yang melintas kepalaku
yang tak sanggup untuk engkau ekspresikan
tersudut dipojok keramaian
yang bukan milikmu
dalam pemenuhan keinginan
yang menjadikan beban tiba tibamu

engkau jadi sendirian
kehilangan kekasih dan teman sepermainan
sesekali memandang takut dari kejauhan
dengan gemuruh batin menawarkan perdamaian
kehilangan kata penyesalan
aku lumpuh tertikam amarah
permainan dunia orang tua
dan hati melengking keras membahasakan kepiluan
yang kau mengerti maknanya dengan sempurna.

Kekuatankupun terbatas
menjadi kekasih dan pagar pelindung rapuhmu, nak
sekaligus memerangi iblis piaraan ibumu

Maafkan aku,
yang memperkenalkan badai dalam dunia fantasimu
puisiku menterjamahkan sesal
bukti rasa cintaku
yang melebihi cintaku kepada siapapun dimuka bumi
padamu

biarkan air mata menemani sedih penyesalanku…


Ambar Tirta TMII, 060402