Friday, January 30, 2009

Peronda tua








di tikungan terakhir usai hujan
peronda tua lelap di gardu tua
dalam pelukan sarung
ketika malam melewati pertengahan
nyanyian nasib membuai gelap
berharap tak bermimpi
berharap hari lekaslah pagi
biar logika belajar terima
bahwa angka angka menjadi tuan atas nasib badan

peronda tua
dan
gardu tua
dua duanya isi jakarta
kesepian yang tak terceritakan
hanya catatan melulu berisi nestapa
lepaskan lelah oleh rasa kalah
mengharap embun luruh di mimpi senja
agar sejuknya sampai ke dada
lupakan sejenak iri
lupakan sejenak saja

lelaki kumuh berkilap peluh
melintas bisu sepulang kerja
melintasi gardu tua
melintasi peronda tua
melintas tanpa menyapa
padahal malam begini tua…


Kampung Rambutan - 090130