Rebahlah kepala
di pangkuan bunda tersayang
berselimut cinta di pelataran
langit tanpa batas
luas yang maha biru
bulan bulat seumpama koin
ditimpa semerbak wangi rumput teki
menyambangi sunyi
suara satwa dan jerit jelungan dikejauhan
jadi ilustrasi dongengan suara merdu bunda
mengantarkan kantuk
pada malam sejuk dibawah purnama
(30 tahun kemudian…)
ditimur laut
bulan bulat umpama bola
penuh
sepenuh hati yang berisi cerita
dan bunda tersayang dalam boncengan…
Apa cerita hidupmu tigapuluh tahun belakangan, anakku?
Dan malam berkisah tentang hidup
kalis dari pedih dan luka luka masa lalu
; anakmu kini jadi lelaki
Ciracas, 070629
puisi adalah anak rohani yang lahir dari kedalaman hati, jujur menterjemahkan makna fikiran
Wednesday, July 04, 2007
30 Tahun Bulan Purnama
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Kau tlah jadi lelaki dewasa sekarang,... hehehe.
Post a Comment