puisi adalah anak rohani yang lahir dari kedalaman hati, jujur menterjemahkan makna fikiran
Wednesday, August 22, 2007
Salah
Rasa bersalah membebat kaki
Meilntah pada nadi
mengalirkan kesukaan dari angin dan butiran hujan
Nurani menghakimi sikap
ingkar kepada keniscayaan masa
Satu kaki menapaki dunia terang
Selebihnya berjalan dalam kegelapan
Hati yang rapuh bermimikri dalam bimbang
Sesekali berhenti merenung dalam
‘apa yang kau cari, wahai hati?’
Didepan jalan masadepan
Luas melempang tanpa penghalang
Dan cinta yang bercabang mengaburkan pandang
Menjadi secuil secuil fragmen sejarah
Tunas kasih yang tumbuh dari patahan ranting jiwa
Tumbuh justru ketika kemarau meremukkan iga
Pada waktunya engkau harus kembali
Menjadi diri representasi adat
Dan kita tinggal punya cerita
Tentang duni kecil berpelangi
Sunyi tak berpenghuni
Dunia tak bertuan
Dimana hati jadi tumpuan
Tempat kita sembunyi dari kegetiran
Dan mereguk suka sepenuh jiwa
Usah dikekang
Usah dikenang
Jalani saja
Sampai dimana
Kaki akan berhenti
Mati…
Ciracas, 070821
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment