Musim menggigilkan jalinan jiwa kumuh
aku kerdil tercoret menggali hangat dibatas ada
-biarpun tetap angkuh-
menahan perih sambil menghabiskan hidup sendirian
Orang orang telah melupakan sisa bising
ketika malam berngkat pelan pelan
menghibur kecut atas segala kegetiran hidup
dengan pertaruhan
tempat khayal bersandar kukuh
kebodohankupun tetap lepas menengok jujur kepahitan hati
;kemiskinan yang begitu kental
sampai jiwaku telajangpun tetap tak kugauli
sekedar kebanggaan untuk kubusungkan
dada bagi dunia dimana aku berada…
Gang Jempiring, Denpasar 3 Desember 1992