
Tiba tiba aku rindu rasanya perih
Maka dengan ujung belati kuundang luka
Sekedar garis merah merembeskan getah dari balik kulit ari
Pengobat rindu pada kepedihan palsu yang lama kutunggu
Segelas kopi dini hari
Menjadi satusatunya teman sejati
Sebab bumi tertidur dalam selimut mimpi
Juga kegelisahan yang ditahankan barangkali,
aku tak tahu
penat kepala menahan duka
menjadi berat oleh usus besar yang hampa udara
biar sebentar lagi kembung akan menghampiri,
lagi lagi sekedar kepedihan palsu aroma masalalu belaka
limapuluh goresan dilengan kiri
tak jua datangkan nyeri
pedang menggantung diruang tamu
tersenyum menggoda untuk ditelanjangi
lalu disetubuhi sampai darah menghambur menyempunakan kedustaan luka luka
sebab hatilah yang perih tersayat sesungguhnya…
nyerinya sungguh tak kira kira
segelas kopi teman sejati,
hanya diam menggigil menunggu pagi
bersama hati yang entah hidup entah mati…
malam ini…
Gempol, 060215