
Sepi membelah riuh yang mengayun
di awang awang angan mengapung
jadi ketiadaan
jalanan udara tanpa marka
sedang hati berlari menyambut
berkejaran saling mendekat
“jadilah bijak wahai nurani”
Sebuah pinta meluncur hambar dari lubang kakus
“ tolonglah diam wahai pendurhaka”
Menjawab jiwa terikat dalam compang camping rasa
Kini lihat dan nikmatilah
hidupku yang dihempas hempas
dengan kaki yang kau pincangkan
kemudian beban tak berguna
kau paksakan jadi tanggunganku.
Biar!
Aku ajarkan hati hertahan
melangkah mencari arah
dalam tuntunan malaikatku yang juga iblismu
Kau tahu, telah kau pancung aku jadi debu…
Dilangit antara Surabaya – Jakarta, 060805