:tet
kukatakan tentang ketakutan yang membelenggu
langkah dan jarak pandang
semestinya bukan menjadi persoalan
sambil kau hitung goresan luka disepanjang desah desah nafasku
adakah kau baca sunyi yang meraja ?
aku terpuruk ketika kau coba raba koreng dijantungku
lalu kau tersedu oleh iba yang membebani
Mestinya tak kukatakan tentang kisah perjalanan
dan bengisnya harapan yang setia kita benci
seperti daun daun yang gugur dan terlupakan
aku hanya punya dada tipis dan lengan kecil untuk kupinjamkan padamu
sambil terus kubuang langkah langkah pincangku
sebab aku tak punya kata kata untuk kita hayati sejuknya
ketika rindu perih menyayat dan kesendirian enggan kita ingkarkan
dan kita tertelan oleh kerasnya hari hari tanpa tepi
sedangkan jarak mentertawakan kenestapaan dibathin
kukatakan tentang ketakutan yang membelenggu
langkah dan jarak pandang
semestinya bukan menjadi persoalan
sambil kau hitung goresan luka disepanjang desah desah nafasku
adakah kau baca sunyi yang meraja ?
aku terpuruk ketika kau coba raba koreng dijantungku
lalu kau tersedu oleh iba yang membebani
Mestinya tak kukatakan tentang kisah perjalanan
dan bengisnya harapan yang setia kita benci
seperti daun daun yang gugur dan terlupakan
aku hanya punya dada tipis dan lengan kecil untuk kupinjamkan padamu
sambil terus kubuang langkah langkah pincangku
sebab aku tak punya kata kata untuk kita hayati sejuknya
ketika rindu perih menyayat dan kesendirian enggan kita ingkarkan
dan kita tertelan oleh kerasnya hari hari tanpa tepi
sedangkan jarak mentertawakan kenestapaan dibathin
acuh kita memungkirinya
sementara terus kubaca ketakutan yang menggelayut
disetiap detak nadimu
simpati ini meremas keyakinan yang kutawarkan dulu
lantak menjadi sepotong sepotong kisah sejarah
sedang kita tahu didepan hanyalah hamparan kemungkinan
tak satupun mampu kujabarkan
kecuali rasa yang kuhayati kini…
Teso East 6 January, 2002