
rindu mengantar fikiran
pada satu jejak tersisa dari ribuan tapak kaki dulu
jalan setapak telah rusah ke taman itu
dan kini tesesat kehilangan arah
diantara tebing tandus pendakian
memandang jauh ke dusun dusun
rumah rumah kayu roboh dipecundangi zaman
ilalang meninggi membunuhi ladang strawberry dan bunga matahari
tinggal merana menyisakan cerita tanpa kata kata
huma dibawah teduh pohon rambutanpun membangkai
perlahan lapuk menghitung usia
dimanakah gerangan penghuninya?
adakah cerita hidup didalamnya terbawa
dalam jiwa siapa saja yang pernah melintasinya?
dari kejauhan
dari ketinggian
yang tampak hanya kenangan
menyisakan rindu tanpa tujuan
di tubir tebing
tak ada yang menunggu
tak ada yang ditunggu
kecuali waktu yang setia mencatat tapak sepatu…
(kupunguti serpihan indah kenangan,
ternyata melukai dinding hati dimana tempatnya tersimpan
darah menetes jadi air mata,
merindukan rasa cinta yang tinggal jadi angan angan
mambias bersama udara tua)
Nutricia, 061222