Tuesday, September 09, 2008

Kemarau









Perdesaan kering ditikam kemarau
pepohonan kukuh diatas tanah batu
akarnya menggenggam karang
setia menghisap penghidupan dan pengharapan

Tanah tanah sawah bercelah belah,
menghampar digarisi parit parit masa silam
tak ada jejak air
gersang semata pemandangan pejalan

perempuan peziarah bersolek gambir
berjalan bimbang ditepian dadah
memetik randu
mumpung hujan masih jauh dari bubungan

doa doa mengepul bersama debu
bersama bayi bayi baru yang lahir
dari malam kemarau yang dingin membekukan tulang

seorang pengamen di lampu merah
menyanyi sumbang kabarkan haus tanah kelahiran...


Jogya – Gombong 080908

2 comments:

♥ Nisa ♥ said...

puisinya bagus2 yaahh...

selain nulis puisi biasa nulis appa aj kak?

Labu Laris said...

membaca puisi anda, seolah-olah rasa itu ada. pemilihan kata di pusi anda sangat bagus.