Wednesday, October 03, 2007

Jenuh hidup matirasa










berada diwaktu dan tempat yang salah
orang orang tanpa jiwa.
kosong semata.
bangku terisi
telepon berdering
dan tatapan mata berpendaran menelanjangi ruang
kata kata dihamburkan
sedangkan hati pulang di bale persenggamaan

hidup hanya keharusan
adalah keharusan bertahan.
percintaan bergeser makna
bukan lagi takaran rasa
berubah jadi gelembung udara
sejarah kehilangan bobot
pikiran adalah badai
acak kesana kemari
mengikuti kabur
pabrikasi hambar
pesimitik...

perantau pulang
hamburkan sukacita
sebagian menjalankan kereta
demi hari setelah perayaan usai
dimana pagi suguhkan kue teka teki

dan sebuah maaf tanpa penjelasan
menyisakan jelaga di angan angan



cibubur, 071001

2 comments:

buderfly said...

...tertulis sebagai simbol kekecewaan hati...

Nane hadeli said...

halo
ternyata kamu suka puisi juga?
aku link k kamu bole??