Friday, February 29, 2008

Hikayat kupu kupu










Dari jauh terbaca sepimu,
dari balik kabut kuciumi aroma kenangan
yang menghambur dalam setiap kata
terucap dan yang terkubur oleh angin dan waktu
Engkaukah itu?
sekelebat bayang yang hinggap diujung bilah pedang kehidupan
mengayun membabibuta?

Kepak sayapmu anggun dalam diam
menghembuskan sejuk lagu lagu
tentang hati kasmaran
melantunkan puisi
tentang rindu karatan
jauh membuaikan pertanyaan demi pertanyaan
yang membatu
diam diam

Biar saja
bersama sunyi yang menjadi raja
kueja setiap butir makna
meski hanya gelap yang terbaca
tinggal getar jiwa yang terasa...
sebaris kata kataku pagi ini
berisi harap akan berdenting mengisi sepimu
hitam warna penderitaan (katamu...)

semalam,
ada bulan sabit yang gemetar melintas diatas atap rumahmu
banyak mengira dia akan tumbang
sedangkan dia punya berabad abad cerita tentang kesepian
andai bisa
kau hamburkan darah dan nafas wangimu di bumiku
agar mampu kurasa nikmatnya derita
ketika hanya sunyi yang bersimaharajalela
dan...
kutitipkan seribu luka luka dari kekalahanku sepanjang jalan
saat itulah,
sepi menjelma jadi kerajaan dan melulu berisi keindahan
oleh manja sang hati...

Jakarta suatu ketika - 2006

4 comments:

JustYulia said...

nice phoem...

saLam keNaL ;P

Admin said...

Bagus puisinya.
Blog-nya sering-sering di-update dong.
Salam kenal, thx udah comment di blog-ku.

Lee said...

harapan menyala nadi ku berganda
gemuruh di jiwa dari puncak ingin keangkasa
berkalungkan bintang berkerlipan
menyerlah jauh dari yang biasa
tapi mampukan aku?
barangkali hanya terjengah dalam mimpi........

salam buderfly

broken_nigina said...

indah.
:)