Tuesday, February 05, 2008

Semangat terbanglah rendah











(kepadamu yang dulu pernah jadi embunku)

pada kebekuan aku mengadu
atas tetes air hujan yang membatu
mengukir pikiran ketika hari berlaku bagaikan jeda
menunggu kabar baru dari langit tak bertuan
nyatanya hanya mendung yang mengurung kelam
angan angan pecah menjadi beling
mengiring malam yang menggoyang lampion warna warni
disepanjang jalan menuju pagi
rasanya memang angin telah kehilangan tujuan
terbunuh mati oleh musim yang semakin renta menemani bumi
lemah, letih dan sendirian sang matahari kini
berlari menjauhi embun yang mengering oleh hari hari baru
semua orang setiap hari menjadi orang baru

surat cinta yang kutulis seratus tahun lalu
terdampar di lembah sunyi
kehilangan pembaca

pada saatnya seluruh belulang akan melepuh
ketika jaringan otot dan urat mengendur menahan laju usia
bayi bayi baru akan lahir dari rahimmu
menampung tetes demi tetes air mata beruang kutub
yang menjelempah dipangkuan

aku turut bersuka tanpa rasa
atas Harapan Baru tempatmu memuja rasa…


Ciracas, 080205

No comments: