Tuesday, March 23, 2010

Mengenangmu









langkah jatuh ke kubangan ragu
arloji mati tak bertuan
lambat lambat wajahmu melayu
dibawa semburat lepas magrib
pada hamparan kebun teh
kekasihmu datang membawa cinta
sisa masa lalu yang teringkari pasti
sungguhnya rindu itu adalah siksa
laksana hati yang medamba api menjadi abu
membiarkan cerita petualangan tak berpendengar
membias pada angin tinggeng ; mati suri bersama arloji
siksa hati sesakit sesalan atas tikaman dusta
hingga terlukis rembulan dengan puisi
justru pada malam malam tanpa cahaya di langit raya
pupuslah bimbang pada batas hampa angan angan
kehilanganmu jadi simalakama

lakuku tapa bisu
berharap wahyu berupa sapaanmu
kuingkari sepi melalui mimpi
niscayaku,
engkau telah nyaman kembali
ke dunia milikmu yang sejati
dimana seribu lelaki menunggumu
singgahan asmara pada tiap pemberhentian
sepanjang laju perjalananmu


Cisarua, 100323

4 comments:

pembuang sampah said...

'kuingkari sepi melalui mimpi'

tumpang untuk menikmati..

buderfly said...

pembuang sampah: Terimakasih banyak sudah siggah lagi...

nutdieya said...

i love poetry too.
Jempotlah nutdieya.blogspot.com
Friend frm mlysia :)

buderfly said...

nutdieya: terimakasih sudah mampir, Nut...