Friday, September 02, 2005

Hikayat Pendusta

Entah cerita berapa kau suguhkan
Nuranimu diam kutatapi saja
Sedang kebohongan menjadi matrix mengagumkan
Tercatat dalam setiap renungan
Bahkan gerak hanyalah tipuan
; kau yang tertipu!

Ketika tiba saatnya lelah
Menahan laju waktu yang rajin membabati usia
Maka pasrah pada kehendakmu yang pongah menilai
Aku mengalah
Beranjak pergi membawa benih luka yang kau semaikan
Akan kucari langit, mengikuti jejak matahari

Angin telah merindukanku begitu lama
Sedangkan diri tak henti menhiba padamu
hingga tiba saatnya kini
Engkau tersedan meratapi kuburan cinta kita
Dan aku entah berada di angkasa mana


Rumah hampa, 2 September 2005

No comments: