Friday, September 02, 2005

PULANG

Melata di jalanan, dua abad terlewatkan
dengan dada menetes darah kenangan
pedih sebagai warna ujung belati,
melewati kota kota melulu berisi setan
sawah sawah gersang bercerita tentang roda zaman yang berhenti
; menjadi batu diam

pulang…
Ketempat yang dulu adalah rumah
Ke hati yang dulu adalah teman hidup
Membawa letih perkelahian panjang; hanya gila yang tersisa

Rumah ini tak lagi bernyawa; mati bagaikan angkasa
rindu merana kehilangan warna
Dan hampa hati bukanlah pilihan
sedangkan sederet dusta masih masih engkau jejalkan

Oh rumah,
Maafkan jika tak kutemukan lagi ruang dimana dulu segalanya berpulang
Maafkan jika sekarang tinggal puing kenangan yang meremukkan kehidupan…


Rumah hampa, 1 September 2005

No comments: