Thursday, August 23, 2007

Mantra Pamujan









: . . .

senyummu membutakan matafikiran
bayang wajahmu mengikuti langkah
menantang hari
ribuan pertanyaan tentangmu
datang ke palung hati
kusembunyikan lalu memeramnya dalam diam
langkah kita pupus
aku hanyalah sepotong kabut
yang melintas di cerah ceria masa lalumu

aku rindu kamu
rindu hangat sapamu
rindu kaya ceritamu
rindu indah kasihmu
rindu yang tidak terlunaskan dengan kata

kubaca puisimu
khidmat setiap kata dan kalimat
seolah engkau berbicara padaku
tapi tak kutemukan butiran kata itu
bukan
bukan untukku
kuyakinkan diri
aku memang sebaiknya mati bagimu
hanya arwah yang tak berbentuk ini
yang selalu ada disetiap detikmu
disetiap bait syair yang kau cipta

aku kini hantu bagi indah hidupmu
tapi di setiap lorong bathin
…kamu ada…
mencairkan beku
menerangi gelap
dengan sangat diam diam

aku memujamu,
…memujamu tanpa syarat
aku tahu
tak pantas buatmu
biar saja
biar saja jika engkau tak sudi mengartikannya
aku hanya ingin,
melahirkan anak nuraniku dihadapanmu…

Ciracas 070823

2 comments:

pyuriko said...

Puisi kali ini sedih banget... :(

dewi pras said...

judulnya pas banget..
mantra pamujan
*pamujan = pemuja ngga sih?? ^_- *