Wednesday, August 29, 2007

Ndhok amun-amun















- diambil dari kepala yang kosong isi -
: bagimu pemegang belati

tiba harinya katamu,
semua orang pergi
jadikan hidup lebih berarti
meninggalkan kubangan yang pernah kita gali
pesan demi pesan mengering dikalahkan panas matahari
rintih dan jerit perlahan diacuhkan bak nyanyian setan

wajah bening pura pura melupakan
biar kupermudah
menghilang dari bumi pikiranmu
persis sama seperti
butiran debu yang lewat di mata kakimu
lakukan apa yang terpantas kau lakukan
raihlah buah tertinggi dari keinginan

aku menangis untuk perpisahan
dan untuk puntung puntung rokok
disepanjang jalan
yang telah terbuang setelah hilang kebanggaan

kata maaf
kata penghargaan
dan perpisahan
mengisi siang penuh bara
nun jauh di gambut jiwa
terbakar hangus jadi abu
dan berganti perasaan


aku minta maaf pada peluang yang pernah memberi kesempatan
aku minta maaf atas kedunguan menggila yang mengkerdilkan hati…


ciracas, 070829

3 comments:

-aYu- said...

Siapa yang menginginkan perpisahan?Aku bahkan tidak mau ada perpisahan itu.

Apa yang terjadi kemarin, sedikit menyisakan sedih.

Sekarang, semua kembali seperti sedia kala. Ceria dan ada tawa.

Thank u.

unai said...

perpisahan dan ndhok amun amun?

tangan kotor said...

"aku minta maaf pada peluang yang pernah memberi kesempatan.
aku minta maaf atas kedunguan menggila yang mengkerdilkan hati…"