lepas gerbong dari gandengan
jalan membelah, beda arah
laksana sampan mengapung di Batang Arau
lepas sauh, jauhkan jalan
sudah semestinya ada perpisahan pada setiap perjumpaan
seperti kepastian janji kematian dalam setiap kehidupan
hening ini meredakan api
tinggal tersisa siksa dari gempa akhir tahun silam
bengkah bengkah pondasi kepercayaan
siap merubuhkan kastil pasir
tempat kisah negeri negeri antah berantah tersimpan
wajahmu terbawa angin
sedangkan jejak kakimu tersapu ombak
hanyut tak bertuan
bersama lumpur usia dan renik cita cita
tinggal kenangan menjelajah dasar samudera
lalu terdampar dalam bayang bayang di Tanjung Lesung
setelah ini tak akan lagi tinta
untuk ditoreh di lembar diary
kemasi rencana dalam ingatan jua
catat semua dalam tulisan tanpa aksara
pada puing kesekian bangunkan keyakinan
dengan nyeri matapedang menusuk hati
tegaklah tegak wahai kepala
kokohlah kokoh wahai kaki
hayati sepi
sebab riwayat punya jalannya sendiri
Padang 100717
puisi adalah anak rohani yang lahir dari kedalaman hati, jujur menterjemahkan makna fikiran
Saturday, July 17, 2010
Lepas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
www0620
oakley sunglasses
magic jerseys
mishka clothing
mulberry handbags
tory burch outlet
barcelona jersey
uggs outlet
bottega veneta outlet
canada goose jackets
air max 90
Post a Comment