Thursday, July 15, 2010

Rindu Kecut














rembulan malam kedua Sya’ban
ujungnya mengoyak hati bimbang
dan senja meredupkan kasih

rindu menyerbu ke ruang tamu
masa lalu yang tak pernah pergi itu
datang membangkitkan dia yang menghibernasi
sebagian lagi berisi belati karatan
kisah pejalan kencani pejalan
dia yang terbungkus masa lalu
selalu hidup dan datang dalam diam
dan sesungguhnya kenangan adalah akar raflesia dibawah tanah
meskipun terkubur dusta dari ribuan kata kata
bahkan janji tali hati tak mengikat kewajiban apapun jua
maka biar kulepaskan engkau bagai udara
kembali kepada wujudmu yang semestinya

akulah pendosa
karena menumpas kisah asmara milik jagad raya
menyebabkan penyairmu jadi terluka

Gempol 100715

1 comment:

buderfly said...

sudah semestinya kalian bahagia menggenggam dunia yang lahir dari impian pejalan.

...segala yang lepas membawa kalian bebas...